Jahe merupakan jenis umbi/rimpang yang sudah banyak dikenal dan digunakan oleh masyarakat luas berkaitan dengan kandungan dan manfaatnya. Pengolahan dan pemanfaat jenis rimpang yang satu ini antara lain sebagai bumbu dapur, diolah sebagai minuman hangat baik dalam bentuk segar ataupun sudah diolah lebih lanjut dalam bentuk bubuk siap pakai. Satu lagi yang dapat dimanfaatkan dari rimpang jahe adalah diambil kandungan minyak atsiri jahe melalui proses penyulingan. Ketersediaan rimpang jahe yang sangat melimpah serta proses pengolahan/penyulingan yang cukup mudah menjadikan Usaha pengolahan minyak atsiri jahe ini menjadi peluang usaha yang sangat sayang untuk dilewatkan.
Mengenal lebih jauh mengenai minyak atsiri, minyak atsiri adalah senyawa mudah menguap yang tidak larut di dalam air yang berasal dari tanaman diantaranya terkandung dalam rimpang jahe. Secara garis proses pengolahan jahe untuk menghasilkan minyak atsiri adalah sebagai berikut : Minyak atsiri dapat dipisahkan dari jaringan tanaman melalui proses destilasi. Pada proses ini jaringan tanaman dipanasi dengan air atau uap air. Minyak atsiri akan menguap dari jaringan bersama uap air yang terbentuk atau bersama uap air yang dilewatkan pada bahan. Campuran uap air dan minyak atsiri dikondensasikan pada suatu saluran yang suhunya relatif rendah. Hasil kondensasi berupa campuran air dan minyak atsiri yang sangat mudah dipisahkan karena kedua bahan tidak dapat saling melarutkan. Find Us On Facebook
Metode Penyulingan
Kandungan minyak atsiri dalam rimpang jahe kurang lebih sebesar 1-3%. Ada beberapa teknik penyulingan minyak atsiri pada rimpang jahe yang dapat dilakukan, yaitu :
Ø Metode perebusan
Bahan baku dalam hal ini rimpang jahe direbus di dalam air mendidih. Minyak atsiri akan menguap bersama uap air, kemudian dilewatkan melalui kondensor untuk kondensasi. Alat yang digunakan untuk metode ini disebut alat suling perebus.
Ø Metode pengukusan
Rimpang jahe (bahan baku) dikukus di dalam ketel yang konstruksinya hampir sama dengan dandang. Minyak atsiri akan menguap dan terbawa oleh aliran uap air yang dialirkan ke kondensor untuk kondensasi. Alat yang digunakan untuk metode ini disebut suling pengukus.
Ø Metode uap langsung
Bahan baku (rimpang jahe) dialiri dengan uap yang berasal dari ketel pembangkit uap. Minyak atsiri akan menguap dan terbawa oleh aliran uap air yang dialirkan ke kondensor untuk kondensasi. Alat yang digunakan untuk metode ini disebut alat suling uap langsung.
Pada umumnya untuk skala kecil seperti yang dilakukan oleh kebanyakan petani, metode pengukusan paling sering digunakan karena mutu produk cukup baik, proses cukup efisien, dan harga alat tidak terlalu mahal, sedangkan untuk untuk skala besar, metode uap langsung yang paling baik karena paling efisien dibanding cara lainnya.
Dengan begitu kami dari CV.Aromaisyah membuka usaha penyulingan Minyak diantaranya :
- Minyak Atsiri Jahe
- Minyak Atsiri Pala
- Minyak Atsiri Cengkeh
- Minyak Atsiri Nilam
- Minyak Atisir Jeruk Purut
- Minyak Atsiri Kayu Putih
yang mempunyai khasiat masing- masing minyak sebagai berikut:
1.Minyak Atsiri Jahe: Sifat khas jahe disebabkan adanya minyak atsiri dan oleoresin jahe. Aroma harum jahe disebabkan oleh minyak atsiri, sedangkan oleoresinnya menyebabkan rasa pedas. Mnnyak atsiri dapat diperoleh atau diisolasi dengan destilasi uap dari rhizoma jahe kering. Ekstrak minyak jahe berbentuk cairan kental berwarna kehijauan sampai kuning, berbau harum tetapi tidak memiliki komponen pembentuk rasa pedas. Kandungan minyak atsiri dalam jahe kering sekitar 1 – 3 persen. Komponen utama minyak atsiri jahe yang menyebabkan bau harum adalah zingiberen dan zingiberol.
Oleoresin jahe banyak mengandung komponen pembentuk rasa pedas yang tidak menguap. Komponen dalam oleoresin jahe terdiri atas gingerol dan zingiberen, shagaol, minyak atsiri dan resin. Pemberi rasa pedas dalam jahe yang utama adalah zingerol.
Khasiat Jahe paling utama adalah jahe sebagai obat atau sebagai konsumsi fungsional..
2.Minyak Atsiri Pala: Secara umum pemanfaatan pala sebagai ramuan herbal adalah dalam bentuk ekstrak, rebusan buah (sirop), atau manisan. Berikut contohnya:
1. Ramuan penenang : Ambil serbuk atau ekstrak pala 5-15 gram, campur dengan segelas jus apel atau pisang. Ramuan ini mampu mengurangi rasa tidak nyaman saat Anda sibuk bekerja atau ketika stres mendera.
2. Gangguan tidur : Ambil kurang lebih 5-15 gram serbuk pala (ekstraknya), campur ke dalam segelas susu maupun jus apel. Cara ini sangat aman dan tidak menimbulkan kecanduan seperti suplemen tidur lainnya.
3. Dehidrasi : Ambil serbuk pala secukupnya, campur dengan segelas air putih atau air kelapa muda. Minum setiap setengah jam sebanyak-banyaknya.
4. Tingkatkan stamina : Anda dapat memakan langsung manisan buah pala atau minum siropnya. Pilih yang tidak mengandung pewarna atau pemanis buatan. Rasa alami manisan buah pala lebih dianjurkan. Hindari konsumsi dalam jumlah berlebih. Cara lain, Anda dapat menambahkan satu sendok teh serbuk pala ke dalam segelas air putih atau jus belimbing maupun jeruk.
3.Minyak Atsiri Cengkeh:
Minyak atsiri cengkeh memiliki manfaat selain sebagai pengharum dan pemberi cita rasa makanan, juga sebagai antibakteri dan antifungi. Salah satu tanaman yang mengandung minyak atsiri dan banyak dimanfaatkan di masyarakat adalah cengkeh dan bunga Kenanga. Dimana kadar minyak atsiri pada cengkeh lebih tinggi daripada kadar minyak atsiri bunga Kenanga.
Minyak daun cengkeh merupakan salah satu minyak atsiri yang cukup banyak dihasilkan di Indonesia dengan cara penyulingan air dan uap. Minyak daun cengkeh berupa cairan berwarna bening sampai kekuning-kuningan, mempunyai rasa yang pedas, keras, dan berbau aroma cengkeh. Warnanya akan berubah menjadi coklat atau berwarna ungu jika terjadi kontak dengan besi atau akibat penyimpanan.
Cengkeh digunakan sebagai bahan campuran rokok kretek, dan juga penyedap masakan . Aroma cengkeh yang khas dihasilkan oleh senyawa eugenol, yang merupakan senyawa utama (72-90%) penyusun minyak atsiri cengkeh. Eugenol memiliki sifat antiseptik dan anestetik (bius). Selain eugenol, minyak atsiri cengkeh juga mengandung senyawa asetil eugenol, beta-caryophyllene, dan vanilin. Terdapat pula kandungan tanin, asam galotanat, metil salisilat (suatu zat penghilang nyeri), asam krategolat, beragam senyawa flavonoid (yaitu eugenin, kaemferol, rhamnetin, dan eugenitin), berbagai senyawa triterpenoid (yaitu asam oleanolat, stigmasterol, dan kampesterol), serta mengandung berbagai senyawa seskuiterpen.
Minyak atsiri cengkeh dimanfaatkan untuk mengobati rasa nyeri pada gigi. Cengkeh memiliki sifat mampu meningkatkan produksi asam lambung, menggiatkan gerakan peristaltik saluran pencernaan, juga dikatakan sebagai obat cacing alami.
Untuk Mengetahui Lebih Lanjut Bisa Hub.Via FB diklik disini atau ke nomor Hp 081325203863
Alamat Pabrik Desa Mojo Susukan Rt.05 Rw.07 Ungaran Barat Jawa Tengah Indonesia